Rabu, 04 Juli 2012

Pemikiran Yang Salah

Baca: Roma 5:12-21

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. —Roma 5:8

Bacaan Untuk Setahun:

■ Mazmur 19–21

Alkisah ada empat orang—seorang pilot, profesor, pendeta, dan petualang—dalam suatu penerbangan dengan pesawat kecil. Tiba-tiba mesin pesawat itu mati. Si pilot berkata, "Hanya ada tiga parasut. Karena ini pesawat saya, satu parasut akan saya pakai." Si pilot memakai parasutnya dan terjun dari pesawat. Si profesor berkata, "Saya orang yang pintar dan dunia membutuhkan saya, jadi saya ambil satu parasutnya," dan ia pun melompat dari pesawat.

Lalu si pendeta berkata kepada si petualang, "Saya tak mau egois, silakan pakai parasut yang tersisa." Si petualang berkata, "Parasutnya masih sisa dua, jadi kita masing-masing bisa pakai. Profesor tadi terjun bukan dengan parasut, tetapi dengan tas ransel saya!" Meski si profesor berpikir bahwa ia dapat mendarat dengan selamat, tetapi keyakinannya didasarkan pada pemikiran yang salah.

Banyak orang meyakini keselamatan yang dilandaskan pada pemikiran yang salah. Mereka percaya bahwa ibadah di gereja, baptisan, atau sekadar menjadi orang baik akan membuat mereka diterima oleh Allah. Namun pemikiran kita salah jika hal itu tidak dilandasi oleh apa yang dikatakan Allah dalam firman-Nya. Allah berkata bahwa "semua orang telah berbuat dosa" dan kita adalah musuh-musuh-Nya. Namun melalui kematian dan kebangkitan Anak-Nya, kita dapat diperdamaikan dengan Allah (Rm. 3:23; 5:8-10). Dengan mempercayai apa yang telah Kristus lakukan, kita dapat memperoleh damai sejahtera dengan Allah (5:1) dan memiliki jaminan hidup kekal di surga.

Percayakah Anda? Kekekalan Anda dipertaruhkan. Jangan mempercayai pemikiran yang salah, tetapi berimanlah kepada Kristus. —AMC

Aku percaya kepada-Mu, Tuhan Yesus—
Hanya percaya kepada-Mu;
Percaya kepada-Mu untuk keselamatan,
Purna, agung dan cuma-cuma. —Havergal

Jika kita dapat mengusahakan sendiri keselamatan kita, Kristus tidak perlu mati untuk menyediakannya.

5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
5:13 Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar