Selasa, 24 Juli 2012

Mengingat Alasan

Mengingat Alasan

Baca: Markus 10:35-45

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. —Markus 10:45

Bacaan Untuk Setahun:

Kidung Agung 1–4

Joe Morris memberi rasa pada es krimnya dengan bahan baku yang bervariasi, mulai dari cokelat, stroberi sampai teh hijau dan cabai chipotle kering. Ia merupakan salah seorang dari tiga pembuat es krim bagi sebuah perusahaan di Texas yang sukses dan terkenal akan kualitas, kreativitas, dan inovasinya. Namun Joe tidak pernah lupa alasan mengapa ia melakukan pekerjaannya itu.

Ia mengatakan kepada wartawan Ricardo Gándara bahwa salah seorang karyawan yang sudah lama bekerja selalu mengingatkan, "Mengapa kita membuat es krim? Karena es krim adalah makanan yang membuat orang bergembira. Kita ada di sini untuk membuat orang bergembira." Dan itulah alasan mengapa Joe Morris membuat es krim.

Kita tahu bahwa penting bagi kita untuk mengingat alasan kita menjalani hidup sebagai pengikut Yesus. Jika kita melupakannya, kita akan seperti murid-murid Tuhan yang dalam perdebatan mengenai siapa yang terpenting telah menimbulkan amarah dan perpecahan di antara mereka. Yesus mengingatkan mereka bahwa "Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mrk. 10:35-45).

Jika tujuan kita adalah untuk membagikan kabar baik tentang kasih Allah kepada sesama, kita tidak akan bersikap tidak peduli atau kasar jika seseorang menolak atau mengolok-olok himbauan kita. Ketika mengikuti jejak Tuhan kita untuk melayani dengan penuh kasih dan rela berkorban, kita diingatkan bahwa Dia telah datang untuk melayani dan menyelamatkan jiwa-jiwa.

Itulah alasan dari segala sesuatu yang kita lakukan. —DCM

Dia yang berhak atas kemuliaan surga
Memilih untuk melayani di bumi,
Meninggalkan kita teladan kasih-Nya
Yang Dia ingin kita tunjukkan. —D. De Haan

Arahkan terus pandanganmu kepada Tuhan, maka engkau takkan kehilangan fokus dari tujuan hidupmu.

10:35 Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!"
10:36 Jawab-Nya kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
10:37 Lalu kata mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
10:38 Tetapi kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"
10:39 Jawab mereka: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.
10:40 Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan."
10:41 Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka.
10:43 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu,
10:44 dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Sabtu, 14 Juli 2012

Safari Semut

Safari Semut
Baca: Amsal 6:6-11

Pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak. —Amsal 6:6

Bacaan Untuk Setahun:

Amsal 4–7

Dalam bukunya Adventures Among Ants: A Global Safari with a Cast of Trillions (Petualangan Para Semut: Safari Global Dengan Triliunan Peserta), Mark Moffett mengenang kembali kekagumannya terhadap semut di awal masa kanak-kanaknya—suatu ketertarikan yang tidak pudar seiring pertumbuhan dirinya. Minat Moffett yang besar ini membawanya meraih gelar doktor di Harvard dan kemudian berkeliling dunia sebagai seorang ahli dalam bidang tersebut. Studi yang dilakukannya telah memberinya pemahaman yang luar biasa tentang hewan yang rajin bekerja ini.

Jauh sebelum Moffett menemukan hal-hal ajaib dari dunia semut, Kitab Suci telah menyebut tentang kecerdikan dan etos kerja dari serangga mungil ini. Semut dipuji oleh Raja Salomo yang bijaksana sebagai teladan kerja keras bagi mereka yang suka bermalas-malasan: "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpimnya . . . ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen" (Ams. 6:6-8).

Keajaiban akan ciptaan Allah tergambar dengan sangat indah ketika Allah memakai makhluk ciptaan-Nya untuk mengajar kita. Contohnya, dari semut kita dapat melihat pentingnya merencanakan masa depan dan menyiapkan persediaan untuk masa yang akan datang (30:25). Allah memberikan pelajaran rohani melalui alam itu sendiri, dan kita dapat belajar dari makhluk ciptaan-Nya bahkan yang sekecil semut sekalipun. —HDF

Dalam kitab alam yang terbuka iman tetap tak goyah—
Pola Sang Maha Pencipta terbukti dari setiap fakta;
Maka dengan khidmat kita renungkan karya agung
Dari semesta sekitar, yang dicipta oleh tangan Ilahi. —Peterson

Dalam kitab alam ciptaan Allah, kita dapat menemukan banyak pelajaran berharga.

6:6. Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
6:7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
6:8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
6:9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
6:10 "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" --
6:11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.

Misteri Yang Tak Tampak

Baca: Kisah Para Rasul 2:1-11

Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk. —Kisah Para Rasul 2:2

Bacaan Untuk Setahun:

Amsal 1–3

Di seluruh wilayah Amerika Serikat dan di seluruh dunia, kita sering mengalami dahsyatnya pengaruh dari sesuatu yang tak terlihat oleh manusia. Contohnya di tahun 2011, beberapa kota di AS diporak-porandakan angin tornado yang menyapu habis sejumlah daerah pemukiman dan bisnis. Tiap kali musim angin ribut tiba, kita terkejut menyaksikan bagaimana angin kencang berkecepatan 160 km/ jam datang mengancam untuk menghancurkan yang sudah kita bangun.

Semua ini merupakan akibat dari suatu kekuatan yang tak terlihat. Memang kita melihat pengaruh dari tiupan angin (bendera berkibaran, serpihan beterbangan), tetapi kita tidak dapat melihat angin itu sendiri. Angin bekerja sebagai suatu misteri yang tidak tampak oleh mata.

Di satu sisi, hal ini juga berlaku pada Roh Kudus. Dalam Kisah Para Rasul pasal 2, ketika orang-orang percaya mengalami kepenuhan Roh di Hari Pentakosta, "tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk" (Kis. 2:2). Bagi jemaat Kristen mula-mula itu, angin itu merupakan bukti nyata bahwa Roh Kudus yang tidak terlihat sedang bekerja dalam hidup mereka. Dan Dia masih bekerja dalam hidup kita di masa kini! Jika Anda seorang pengikut Kristus, kuatkanlah hati Anda. Roh Kudus menghasilkan buah dalam hidup Anda (Gal. 5:22-23), menyatukan orang percaya menjadi satu tubuh (1 Kor. 12:13), dan memberi kepastian bahwa Allah ada di dalam Anda (1 Yoh. 3:24). Roh Kudus adalah Pribadi yang penuh kuasa dalam hidup kita—walaupun kita tidak dapat melihat-Nya. —WEC

Ku menantikan Tuhanku,
Kehendak-Mu yang jadilah;
Roh Kudus menyertaiku,
Dan pimpinku. —Scott
(Buku Lagu Perkantas No. 219)

Roh Kudus bekerja dengan penuh kuasa, walaupun tidak terlihat oleh kita.



2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

2:5. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: "Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."

Senin, 09 Juli 2012

Bertanyalah

Bertanyalah
Baca: Lukas 7:18-28

Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, . . . kepada orang miskin diberitakan kabar baik. —Lukas 7:22

Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 145–147

Wajar jika ketakutan dan keraguan terkadang muncul dalam benak kita. "Bagaimana jika ternyata surga itu tidak ada?" "Apakah Yesus satu-satunya jalan menuju Allah?" "Apakah cara saya menjalani hidup akan diperhitungkan?" Pertanyaan-pertanyaan semacam ini tidak boleh dijawab dengan tergesa-gesa atau seenaknya.

Yohanes Pembaptis, yang disebut Yesus sebagai nabi yang terbesar (Luk. 7:28), mempertanyakan beberapa hal sesaat sebelum penghukumannya (ay.19). Ia ingin tahu dengan pasti apakah Yesus itu Mesias dan apakah pelayanannya selama ini sudah benar.

Jawaban Yesus adalah suatu jawaban menghibur yang dapat kita teladani. Alih-alih mengabaikan keraguan Yohanes atau mengkritiknya, Yesus merujuk pada mukjizat-mukjizat yang sedang dilakukan-Nya. Sebagai saksi mata, murid-murid Yohanes dapat menghadap kembali dengan membawa keyakinan teguh bagi guru mereka. Namun bukan itu saja yang Dia lakukan—Dia juga menggunakan perkataan dan ungkapan (ay.22) dari nubuat Nabi Yesaya mengenai Mesias yang akan datang (Yes. 35:4-6; 61:1). Semua ini pasti telah dikenal baik oleh Yohanes.

Lalu, berkata kepada orang banyak, Yesus memuji Yohanes (Luk. 7:24-28), menghilangkan keraguan yang mengatakan Dia tersinggung oleh pertanyaan yang menuntut kepastian dari Yohanes yang selama ini telah menyaksikan pelayanan Yesus (Mat. 3:13-17).

Sikap mempertanyakan maupun meragukan sesuatu adalah respons manusiawi yang dapat dimengerti. Kedua sikap itu merupakan kesempatan yang diberikan untuk mengingatkan, memastikan, dan menghibur orang-orang yang terguncang oleh keragu-raguan. —RKK

Saat jiwaku yang miskin terdampar dalam ragu
Dan kegelapan menutupi wajah Juruselamat,
Kasih dan kebenaran-Nya mengenggamku erat
Karena Dia 'kan mendekapku dalam karunia-Nya. —D. De Haan

Kita menerima kepastian saat kita meragukan apa yang kita pertanyakan dan meyakini apa yang kita percayai.


7:18 Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya,

7:19. ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"
7:20 Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?"
7:21 Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
7:22 Dan Yesus menjawab mereka: "Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
7:23 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."
7:24 Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
7:25 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja.
7:26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
7:27 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya."

Minggu, 08 Juli 2012

Siapa Di Baliknya?

Siapa Di Baliknya?

Baca: 1 Tawarikh 17:16-24

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. —Yakobus 1:17

Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 140–144

Pada sebuah pertunjukan budaya di Bandung, Jawa Barat, kami menikmati suatu pertunjukan orkestra yang sangat mengagumkan. Sebelum pertunjukan tersebut berakhir, masing-masing dari 200 penonton yang hadir diberi sebuah angklung. Kami diajari untuk bersama-sama menggoyangkan angklung itu sesuai aba-aba yang diberikan sang konduktor. Segera kami merasa seakan-akan tampil di sebuah orkestra dan kami merasa sangat bangga akan kehebatan penampilan kami! Lalu saya menyadari, bukan kami yang tampil bagus; tetapi sang konduktorlah yang layak diberi penghargaan.

Demikian juga, ketika segala hal berjalan baik dalam hidup kita, mudah sekali untuk merasa bangga. Kita tergoda untuk berpikir bahwa kita memang hebat dan dengan kemampuan kitalah kita berhasil meraih kesuksesan. Pada masa-masa seperti itu, kita cenderung lupa bahwa di balik semuanya itu ada Allah kita yang baik. Dialah yang menggerakkan, mencegah, memelihara, dan melindungi kita.

Daud ingat tentang kebenaran itu: "Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan Tuhan sambil berkata: 'Siapakah aku ini, ya Tuhan Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?'" (1 Taw. 17:16). Hati Daud meluap dengan penghargaan akan kebaikan Allah.

Lain kali jika kita tergoda untuk menganggap berkat yang kita nikmati adalah usaha kita semata-mata, mari berhenti sejenak dan mengingat bahwa Tuhanlah yang memberikan berkat. —AL

Bukan dari kekuatan atau kebaikan kita sendiri;
Seluruh kepercayaan kita di dalam nama Yesus:
Di dalam menara yang kuat ini kita berlindung;
Tuhan kekuatan kita, "Tuhan akan menyediakan." —Newton

Tangan Bapa ada di balik segala hal-hal yang baik.


17:16. Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
17:17 Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Allah; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya TUHAN Allah.
17:18 Apakah lagi yang dapat ditambahkan Daud kepada-Mu dalam hal Engkau memuliakan hamba-Mu ini? Bukankah Engkau yang mengenal hamba-Mu ini?
17:19 Ya TUHAN, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala perkara yang besar itu.
17:20 Ya TUHAN, tidak ada yang sama seperti Engkau dan tidak ada Allah selain Engkau menurut segala yang kami tangkap dengan telinga kami.
17:21 Dan bangsa manakah di bumi seperti umat-Mu Israel, yang Allahnya pergi membebaskannya menjadi umat-Nya, untuk mendapat nama bagi-Mu dengan perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, dan dengan menghalau bangsa-bangsa dari depan umat-Mu yang telah Kaubebaskan dari Mesir?
17:22 Engkau telah membuat umat-Mu Israel menjadi umat-Mu untuk selama-lamanya dan Engkau, ya TUHAN, menjadi Allah mereka.
17:23 Dan sekarang, ya TUHAN, diteguhkanlah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.
17:24 Maka nama-Mu akan menjadi teguh dan besar untuk selama-lamanya, sehingga orang berkata: TUHAN semesta alam, Allah Israel adalah Allah bagi orang Israel; maka keluarga hamba-Mu Daud akan tetap kokoh di hadapan-Mu.

Jumat, 06 Juli 2012

Berhenti!

Berhenti!

Baca: Mazmur 131

Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku. —Mazmur 131:2

Bacaan Untuk Setahun:

Mazmur 129–132

Hidup ini begitu hiruk-pikuk. Rasanya, ada saja hal yang masih harus dilakukan, tempat yang masih harus dikunjungi, dan orang yang masih harus ditemui. Meski tidak ada orang yang mau menjalani hidupnya tanpa melakukan sesuatu yang berarti, ketenteraman yang kita butuhkan terancam direnggut oleh laju hidup yang begitu cepat.

Ketika kita berkendara, rambu tanda berhenti dan rambu-rambu lainnya yang memberi tahu kita untuk melaju perlahan, merupakan pengingat bahwa untuk memper-oleh rasa aman, kita tidak dapat terus-menerus menginjak pedal gas. Kita perlu pengingat seperti itu dalam setiap aspek kehidupan kita.

Pemazmur dengan jelas mengetahui pentingnya saat-saat yang teduh dan tenang. Allah sendiri "beristirahat" di hari ketujuh. Meski masih banyak pesan yang hendak dikhotbahkan dan banyak orang yang mau disembuhkan, Yesus mengasingkan diri dari orang banyak dan beristirahat sebentar (Mat. 14:13; Mrk. 6:31). Dia tahu, tidaklah bijaksana untuk melaju kencang dalam hidup ketika diri kita sudah menunjukkan tanda-tanda keletihan yang terus-menerus.

Kapan terakhir kali Anda dapat berucap seperti pemazmur yang berkata, "Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku" (Mzm. 131:2)? Letakkan rambu berhenti pada persimpangan hidup Anda yang sibuk. Temukan tempat di mana Anda dapat menyendiri. Enyahkan semua gangguan yang menghalangi Anda untuk dapat mendengar suara Allah, dan biarkan Dia berbicara ketika Anda membaca firman-Nya. Perkenankan Allah menyegarkan kembali hati dan pikiran Anda dengan kekuatan untuk menjalani hidup Anda sepenuhnya bagi kemuliaan-Nya. —JMS

Hidup terkadang dapat membuatku letih dan tertekan. Namun aku
ingin berhenti sejenak, ya Tuhan, dan meluangkan waktu untuk
menenangkan jiwaku di hadapan-Mu. Berbicaralah kepadaku
melalui firman-Mu dan segarkan kembali diriku.

Berhenti dan beristirahatlah dari kesibukan hidup agar Anda dapat menyegarkan kembali jiwa Anda.

131:1. Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
131:2 Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
131:3 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Kamis, 05 Juli 2012

DIPERHAMBA UANG

Bacaan : 1 Timotius6 : 2B -10

 
DIPERHAMBA UANG
 
"Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang, Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka "   1 Timotius 6 : 10
 
Uang adalah sesuatu yang sangat penting dan begitu berharga bagi kehidupan manusia. Semua orang dimanapun berada, apapun  status sosialnya, bagaimana pun keadaanya, pasti membutuhkan uang.Adalah bohong besar jika orang mengatakan tidak membutuhkan  uang. Kita perlu uang untuk memenuhi kebutuhan  hidup kita sehari-hari, membeli mbahan makanan, membeli pakaian, membeli BBM, membayar tagihan listrik, air dan telepon, membayar biaya sekolah anak membayar kontrak rumah , semua itu memerlukan uang, hamba2 Tuhan  dalam menjalankan  tugas pelayanannyapun membutuhkan uang, pembangunan greja memerlukan uang untuk menjangkau jiwa2 dipedalaman / pelosok, para misionaris juga perlu uang dan lain2.
 
Uang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan kita. Oleh karena itu  kita harus berhati-hati dan jangan sekali-kali meremehkan uang ini.Ayat nas diatas dengan sangat jelas mengingatkan jangan sampai kita diperhamba oleh Uang. Memiliki uang banyak bukanlah dosa, tapi jangan sampai kita menjadikan  uang itu  sebagai  berhala dalam kehidupan kita sehingga hati dan pikiran kita hanya terfokus pada uang. Ingat cinta uang  adalah akar dari segala kejahatan ! Demi mendapatkan uang dengan cepat banyak orang rela melakukan  apa saja, bahkan melakukan  hal-hal yang bertentangan  dengan hati nurani mereka sekalipun, memanipulasi pajak, menyalahgunakan  jabatan dengan  melakukan korupsi, dan lain-lain, Bukankah sekarang  ini korupsi  sepertinya menjadi trademark para pejabat pemerintahan dinegara kita ? Sering kita saksikan  diTV bagaimana para koruptor masih bisa  tersenyum lebar ketika tertangkap kamera, penyesalan dan malu rasa-rasanya sudah tidak ada lagi Amin Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 
Doa : Ya Bapa Yang penuh Kasih Karunia, Biarlah Bapa kami dicukupkan dengan apa yang ada pada kami, sesuai dengan apa yang Bapa inginkan dalam kehidupan kami.
 
BERKAT TUHANLAH YANG MENJADIKAN KAYA,SUSAH PAYAH TIDAK AKAN MENAMBAHINYA AMSAL 10 : 22

PERLINDUNGAN TUHAN ITU SEMPURNA (1)

Bacaan : Mazmur 91 : 1-16
 
 
PERLINDUNGAN TUHAN ITU SEMPURNA (1)
 
"Sebab Tuhan ialah tempat perlindunganmu, yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu Mazmur 91 : 9
 
Mazmur 91 ini adalah salah satu mazmur yang berisikan tentang janji perlindungan Tuhan  bagi orang percaya  Keamanan, ketenangan dan kedamaian adalah dambaan  semua insan didunia namun adakah tempat dimana seseorang  dapat berlindung dengan aman ? Tidak ada tempat dibelahan bumi  manapun yang dapat menjamin seseorang merasa aman  dan terlindungi.Seorang Presiden, Pejabat tinggi Negara atau artis bisa saja punya pengawal bersenjata yang menyertainya  kemana saja mereka pergi bertugas, seorang kaya boleh saja memiliki satpam yang berjaga-jaga selama 24 jam dirumahnya, namun tidak bisa menjamin  keamana mereka 100% karena  bagaimanapun juga para pengawal adalah manusia biasa yang terbatas kekuatan dan kemampuannya.
Pemazmur berkata " Jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota sia-sialah pengawal  berjaga-jaga ( Mazmur 127 : 1B) Satu-satunya Pribadi yang dapat memberikan perlindungan yang sempurna, sehingga  kita akan merasa  aman, tenang dan damai adalah Tuhan. Tidak ada  yang lain ! Memang Tuhan tidak pernah berjanji bahwa  perjalanan hidup kita tidak akan terlepas  dari masalah, tantangan dan pergumulan, tapi Bapa berjanji akan senantiasa menyertai kita, menopang, menguatkan melindungi dan memberi pertolongan saat kita diperhadapkan dengan semuanya itu.
 
Jadi perlindungan yang sempurna akan dialami oleh orang – orang yang senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.Perlindungan  adalah satu bagian berkat yang Tuhan sediakan. " Diberkatilah orang  yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya  pada Tuhan  ( Yeremia 17 : 7 )  sebaliknya  "Terkutuklah orang yang mengandalkan  manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya  menjauh daripada Tuhan. ( Yeremia 17 : 5 )  dan Celakalah orang –orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan  yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada kretenya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus Allah Israel, dan tidak mencari Tuhan " ( Yesaya 31 : 1 ) Amin Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 
Doa : Ya Bapa yang penuh Kasih Karunia, mampukan kami terus ya Bapa untuk selalu berserah dan berseru hanya kepadaMu
 
JAMINAN PERLINDUNGAN KITA ADALAH TUHAN YESUS ! 
 
 

Rabu, 04 Juli 2012

TERBEBAS DARI RASA KWATIR

Bacaan : Filipi 4 : 1-9
 
 
TERBEBAS DARI RASA KWATIR
"Janganlah hendaknya kamu kwatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur " Filipi 4 : 6
 
Seringkali kita berpikir bahwa memiliki kekwatiran  adalah hal yang  biasa, wajar dan normal bagi kehidupan manusia.Namun bagi  kehidupan orang percaya  hal itu tidak  seharusnya terjadi, karena kekwatiran adalah salah satu bentuk penjajahan iblis. Kekwatiran membuat  seseorang larut dalam  kesedihan,  murung sehingga sukacita  dan damai sejahtera menjadi  hilang.Ingat ketika kita kwatir berarti kita sedang  meragukan kuasa Tuhan.Kebenarannya adalah  Tuhan tidak pernah  memberikan Roh yang mendatangkan  kekwatiran dalam hidup  orang percaya,Normalnya hidup seorang Kristen adalah hidup yang terbebas  dari rasa kwatir, itulah sebabnya  Rasul Paulus menasehatkan " Aku ingin  supaya kamu hidup tanpa kekwatiran " ( 1 Korintus 7 : 32A) Mabna mungkin   kita hidup tanpa rasa kwatir ? Tidak ada perkara yang mustahil Asal kita  memiliki  penyerahan diri penuh kepada Tuhan.
 
Tuhan Yesus berkata " Janganlah kwatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum dan janganlah kamu kwatir akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai, Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian ? ( Matius 6 : 25) Karena itu serahkanlah  segala kekwatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu " ( 1 Petrus 5 : 7) Jadi terbebas dari rasa  kwatir  adalah pilihan hidup karena kekwatiran  itu adalah suatu serangan.Dengan kata lain , ketika serangan  kekwatiran  itu datang,dan tidak kita lawan, ia akan menjajah dan mengintimidasikan  kita. Karena itu ketika serangan kekwatiran itu datang kita harus bertindak dan melawannya dengan percaya kepada Tuhan.
Mengapa  kita tidak boleh kwatir ? Karena itu merupakan  perintah  Tuhan dan kita pun harus mentaatinya Bukankah firman Tuhan tak Henti-hentinya  mengingatkan kita  untuk tidak kwatir ? Didalam Amsal  12 : 25A dikatakan : Kekwatiran dalam hati  membungkukkan orang  Ayat ini jelas  menunjukkan  bahwa kekwatiran sama sekali tidak  mendatangkan kebaikan atau keuntungan bagi hidup kita, sebaliknya  maslah merugikan.Jadi kekwatiran  itu sama sekali tidak ada gunanya.Amin Tuhan Yesus memberkati kita semua.
 
Doa : Ya Bapa yang penuh Kasih Karunia, biarlah kami terus memandang Tuhan Yesus dalam setiap kehidupan kami.
 
BUANG SEMUA KEKWATIRAN KARENA KITA MEMILIKI BAPA YANG SANGGUP MEMELIHARA HIDUP KITA DAN TIDAK PERNAH MENINGGALKAN KITA !
 

Pemikiran Yang Salah

Baca: Roma 5:12-21

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. —Roma 5:8

Bacaan Untuk Setahun:

■ Mazmur 19–21

Alkisah ada empat orang—seorang pilot, profesor, pendeta, dan petualang—dalam suatu penerbangan dengan pesawat kecil. Tiba-tiba mesin pesawat itu mati. Si pilot berkata, "Hanya ada tiga parasut. Karena ini pesawat saya, satu parasut akan saya pakai." Si pilot memakai parasutnya dan terjun dari pesawat. Si profesor berkata, "Saya orang yang pintar dan dunia membutuhkan saya, jadi saya ambil satu parasutnya," dan ia pun melompat dari pesawat.

Lalu si pendeta berkata kepada si petualang, "Saya tak mau egois, silakan pakai parasut yang tersisa." Si petualang berkata, "Parasutnya masih sisa dua, jadi kita masing-masing bisa pakai. Profesor tadi terjun bukan dengan parasut, tetapi dengan tas ransel saya!" Meski si profesor berpikir bahwa ia dapat mendarat dengan selamat, tetapi keyakinannya didasarkan pada pemikiran yang salah.

Banyak orang meyakini keselamatan yang dilandaskan pada pemikiran yang salah. Mereka percaya bahwa ibadah di gereja, baptisan, atau sekadar menjadi orang baik akan membuat mereka diterima oleh Allah. Namun pemikiran kita salah jika hal itu tidak dilandasi oleh apa yang dikatakan Allah dalam firman-Nya. Allah berkata bahwa "semua orang telah berbuat dosa" dan kita adalah musuh-musuh-Nya. Namun melalui kematian dan kebangkitan Anak-Nya, kita dapat diperdamaikan dengan Allah (Rm. 3:23; 5:8-10). Dengan mempercayai apa yang telah Kristus lakukan, kita dapat memperoleh damai sejahtera dengan Allah (5:1) dan memiliki jaminan hidup kekal di surga.

Percayakah Anda? Kekekalan Anda dipertaruhkan. Jangan mempercayai pemikiran yang salah, tetapi berimanlah kepada Kristus. —AMC

Aku percaya kepada-Mu, Tuhan Yesus—
Hanya percaya kepada-Mu;
Percaya kepada-Mu untuk keselamatan,
Purna, agung dan cuma-cuma. —Havergal

Jika kita dapat mengusahakan sendiri keselamatan kita, Kristus tidak perlu mati untuk menyediakannya.

5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
5:13 Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
5:14 Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
5:16 Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
5:17 Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
5:18 Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
5:19 Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,
5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.